Posts Subscribe to (PUT YOUR BLOG NAME HERE)Comments

Minggu, 20 September 2009

Ramadhan akankah kita bertemu lagi ?

Baru beberapa hari kita telah meninggalkan Ramadhan. Seakan baru sekejab saja orang-orang beramai-ramai menyambut bulan suci Bulan Ramadhan. Adalah suatu keniscayaan bagi seluruh umat Islam menyambut dengan penuh suka cita bulan Ramadhan. Ada perintah dan janji dari Alloh Subhana wa Ta'ala tentang kewajiban dan nikmat puasa di bulan Ramadhan. Nikmat beribadah nikmat silaturahmi nikmat berbagi dan nikmat-nikmat lainnya di dunia. Belum lagi janji Alloh Azza wa Jalla akan nikmat di akhirat nanti. Tentunya jika telah memenuhi syarat-syaratnya dan penuh keihklasan dan ketaqwaan dalam menjalankan ibadah-ibadah tersebut.
Syarat dan tuntunan yang telah disampaikan oleh Nabi Muhammad Solollohu alaihi wassalam, disyarah dan disampaikan kepada kita melalu para Sahabat, Tabi'in, Tabiut tabiin, para ulama dan seterusnya. Dengan tanpa menyelisihi atau mengada-ada dengan bentuk ibadah yang baru.
Ikhlas dengan menjalankan hanya semata-mata karena Alloh dan beribadah kepada Alloh Subhana wa Ta'ala. Penuh ketaqwaan tanpa mengeluh tanpa keraguan. Semata-mata hanya mengharapkan KeridhoanNYA.
Pada umumnya semua yang mengaku beragama Islam sangat mengerti tentang kewajiban dan faedah serta kelebihan ibdah Puasa dan ibadah lainnya di Bulan Ramadhan. Berapapun usianya apapun pendidikannya, kaya atau miskin, dimanapun mereka berada, selalu semua menyambut Bulan Ramadhan dengan sukacita, penuh kegembiraan dan penuh harapan. Tidak perlu dibahas mengenai kualitas penyambutannya apakah karena kebiasaan atau adat istiadat, atau sekedar tradisi atau mengharapkan barokah lain sesama manusia atau memang didasari tingkat keilmuannya. Memang ada yang bersikap biasa-biasa saja atau acuh tak acuh bahkan ada juga yang melewatkan bulan Ramadhan ini seperti bulan-bulan yang lainnya. Tak perlulah kita ulas alasannya.
Tetapi gambaran yang keluar dalam wajah kehidupan kita adalah penyambutan yang penuh suka cita.
Dan ketika Hari Raya tiba bertambah-tambah lah sukacitanya. Menyambut Hari kemenangan, hari yang penuh dengan keceriaan, Semua orang berduyun-duyun menuju ke tanah lapang untuk melaksanakan sholat Ied, dengan baju baru dan wajah segar, kadang-kadang seragam, melaksanakan sholat dan mendengarkan khutbah, lalu bersalam-salaman saling bermaaf-maafan dan bersilaturahmi. Siapa saja , orang kaya orang miskin, anak-anak dan orang tua, baik yang berpuasa maupun yang tidak. Segala macam makanan dan minuman terhidangkan. Segala kemurahan hati ditebarkan. Infaq sodaqoh yang dibagikan seperti membagikan angpao di Hari Raya Imlek. Seketika dunia mengalami perubahan semua bersuka cita semua bersilaturahmi, semua makan dengan enak semua bercengkerama.
Dan akhirnya 2 hari lewat sudah tanggal 2 Syawal ketika posting ini ditulis, semua orang kembali kekehidupannya kepada kehidupan sebelum Ramadhan datang. Mesjid kembali sepi, tidak ada lagi orang yang tafakur di mesjid membaca Al Quran, tidak ada lagi silaturahmi dan salam-salaman. Sajadah dilipat, Al Quran masuk rak, ibadah secukupnya atau mungkin bisa ditunda. Seakan akan kegembiraan, kualitas dan kuantitas beribadah dibulan Ramadhan tidak menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas diri kualitas diri. Grafik kembali menurun ketitik sebelum Ramadhan tiba.
Jangan-jangan hanya sedikit sekali orang yang bertanya dalam hatinya dengan penuh rasa harap (roja) atau dengan penuh rasa takut (khauf) atau dengan penuh rasa kecintaan (mahabbah), pertanyaan yang sederhana dan jarang ditanyakan oleh kebanyakan orang , pertanyaan yang hanya ditanyakan oleh sedikit orang yaitu ; APAKAH HAMBA AKAN DIPERTEMUKAN LAGI DENGAN RAMADHAN YA ALLOH ??
Wallohualam......

Read More “Ramadhan akankah kita bertemu lagi ?”  »»

Minggu, 31 Mei 2009

RENUNGAN HARI INI

KEHIDUPAN SEHARI-HARI YANG ISLAMI
Oleh
Syaikh Abdullah bin Jaarullah bin Ibrahim Al-Jaarullah

Saudaraku... .
Dengan penuh pengharapan bahwa kebahagian dunia dan akhirat yang akan kita dapatkan, maka kami sampaikan risalah yang berisikan pertanyaan-pertanya an ini kehadapan anda untuk direnungkan dan di jawab dengan perbuatan.

Pertanyaan-pertanyaan ini sengaja kami angkat kehadapan anda dengan harapan yang tulus dan cinta karena Allah Subhanahu wa Ta'ala, supaya kita bisa mengambil mannfaat dan faedah yang banyak darinya, disamping itu sebagai bahan kajian untuk melihat diri kita, sudah sejauh mana dan ada dimana posisinya selama ini.

Apakah anda selalu shalat Fajar berjama'ah di masjid setiap hari .?

Apakah anda selalu menjaga Shalat yang lima waktu di masjid .?

Apakah anda hari ini membaca Al-Qur'an .?

Apakah anda rutin membaca Dzikir setelah selesai melaksanakan Shalat wajib .?

Apakah anda selalu menjaga Shalat sunnah Rawatib sebelum dan sesudah Shalat wajib .?

Apakah anda (hari ini) Khusyu dalam Shalat, menghayati apa yang anda baca .?

Apakah anda (hari ini) mengingat Mati dan Kubur .?

Apakah anda (hari ini) mengingat hari Kiamat, segala peristiwa dan kedahsyatannya .?

Apakah anda telah memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala sebanyak tiga kali, agar memasukkan anda ke dalam Surga .? Maka sesungguhnya barang siapa yang memohon demikian, Surga berkata :"Wahai Allah Subhanahu wa Ta'ala masukkanlah ia ke dalam Surga".

Apakah anda telah meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar diselamatkan dari api neraka sebanyak tiga kali .? Maka sesungguhnya barangsiapa yang berbuat demikian, neraka berkata :"Wahai Allah peliharalah dia dari api neraka". Berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang artinya :"Barangsiapa yang memohon Surga kepada Allah sebanyak tiga kali, Surga berkata :"Wahai Allah masukkanlah ia ke dalam Surga. Dan barangsiapa yang meminta perlindungan kepada Allah agar diselamatkan dari api neraka sebanyak tiga kali, neraka berkata :"Wahai Allah selamatkanlah ia dari neraka". [Hadits Riwayat Tirmidzi dan di shahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami No. 911. Jilid 6]

Apakah anda (hari ini) membaca hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam .?

Apakah anda pernah berfikir untuk menjauhi teman-teman yang tidak baik .?

Apakah anda telah berusaha untuk menghindari banyak tertawa dan bergurau .?

Apakah anda (hari ini) menangis karena takut kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala .?

Apakah anda selalu membaca Dzikir pagi dan sore hari .?

Apakah anda (hari ini) telah memohon ampunan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala atas dosa-dosa (yang engkau perbuat -pen) .?

Apakah anda telah memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan benar untuk mati Syahid .? Karena sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda yang artinya :"Barangsiapa yang memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan benar untuk mati syahid, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala akan memberikan kedudukan sebagai syuhada meskipun ia meninggal di atas tempat tidur". [Hadits Riwayat Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam shahihnya, Al-Hakim dan ia menshahihkannya]

Apakah anda telah berdo'a kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar ia menetapkan hati anda atas agama-Nya. ?

Apakah anda telah mengambil kesempatan untuk berdo'a kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala di waktu-waktu yang mustajab .?

Apakah anda telah membeli buku-buku agama Islam untuk memahami agama .? [Tentu dengan memilih buku-buku yang sesuai dengan pemahaman yang dipahami oleh para Shahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, karena banyak juga buku-buku Islam yang tersebar di pasaran justru merusak pemahaman Islam yang benar, pent]

Apakah anda telah memintakan ampunan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk saudara-saudara mukminin dan mukminah .? Karena setiap mendo'akan mereka anda akan mendapat kebajikan pula.

Apakah anda telah memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala (dan bersyukur kepada-Nya, pent) atas nikmat Islam .?

Apakah anda telah memuji Allah Subhanahu wa Ta'ala atas nikmat mata, telinga, hati dan segala nikmat lainnya .?

Apakah anda hari-hari ini telah bersedekah kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkannya .?

Apakah anda dapat menahan marah yang disebabkan urusan pribadi, dan berusaha untuk marah karena Allah Subhanahu wa Ta'ala saja .?

Apakah anda telah menjauhi sikap sombong dan membanggakan diri sendiri .?

Apakah anda telah mengunjungi saudara seagama, ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta'ala .?

Apakah anda telah menda'wahi keluarga, saudara-saudara, tetangga, dan siapa saja yang ada hubungannya dengan diri anda .?

Apakah anda termasuk orang yang berbakti kepada orang tua .?

Apakah anda mengucapkan "Innaa Lillahi wa innaa ilaihi raji'uun" jika mendapatkan musibah .?

Apakah anda hari ini mengucapkan do'a ini : " Allahumma inii a'uudubika an usyrika bika wa anaa a'lamu wastagfiruka limaa la'alamu = Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan Engkau sedangkan aku mengetahui, dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadap apa-apa yang tidak aku ketahui". Barangsiapa yang mengucapkan yang demikian, Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menghilangkan darinya syirik besar dan syirik kecil. [Lihat Shahih Al-Jami' No. 3625]

Apakah anda berbuat baik kepada tetangga .?

Apakah anda telah membersihkan hati dari sombong, riya, hasad, dan dengki .?

Apakah anda telah membersihkan lisan dari dusta, mengumpat, mengadu domba, berdebat kusir dan berbuat serta berkata-kata yang tidak ada manfaatnya .?

Apakah anda takut kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam hal penghasilan, makanan dan minuman, serta pakaian .?

Apakah anda selalu bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan taubat yang sebenar-benarnya di segala waktu atas segala dosa dan kesalahan .?

Saudaraku ..
Jawablah pertanyaan-pertanya an di atas dengan perbuatan, agar kita menjadi orang yang beruntung di dunia dan akhirat, inysa Allah.

[Risalah ini dinukilkan dari buku saku Zaad Al-Muslim Al-Yaumi (Bekalan Muslim Sehari-hari) hal. 51 - 55, bab Hayatu Yaumi Islami yang diambil dari kitab Al-Wabil Ash-Shoyyib oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah, Penerjmeah Fariq Gasim Anuz]

Read More “RENUNGAN HARI INI”  »»

Minggu, 17 Mei 2009

PUSTAKA PRIBADI

PUSTAKA PRIBADI

Kepengennya, Insya Alloh, sungguh indah banget kalau bisa membaca dan mencoba mendalami semua yang ada dibuku-buku ini. Mungkin dikumpulkan terlebih dahulu satu persatu, Insya Alloh

1. Al Qur'anul Karim dan terjemahnya

2. Ilmu Tafsir (7 judul)
­ Tafsir Al Baghowi", karya Imam Al Baghowi -rahimahullah-
­ Zubdatut Tafsir" Karya Syaikh DR Muhammad bin Sulaiman Al Asyqor -hafidhahulloh-
­ Taisir Karimirrahman " karya Syaikh As' Sa'di -rahimahullah-
­ Fathul Qodir" karya Imam Asy Syaukani -rahimahullah-
­ Tafsir "Ibnu Katsir" karya Al Imam Al Hafizh Ibnu Katsir -rahimahullah- .
­ Tafsir "Ibnu Jarir Ath Thabari" karya Imam Ath thobari –rahimahullah
­ Tafsir "Al Qourthuby" karya Imam Al Qurthuby -rahimahullah-

3.Ilmu Hadits dan Syarah (penjelasnya) (21 judul)
­ Hadits Arbain" karya Imam An Nawawi –rahimahullah
­ Hadist Arbain dari Imam Ibnu Rajab.
­ Syarh Al Arba'in" oleh Imam Ibnu Daqiq Al `Ied -rahimahullah-
­ Syarah Arbain oleh Syaikh Al Utsaimin
­ Umdahtul Ahkam" karya Imam Abdul Ghoni Al Maqdisi
­ Tafsir Allam Syarh Umdahtul Ahkam" karya Syaikh Al Bassam -rahimahullah-
­ Al Muntaqo" karya Majd bin Ibnu Taimiyah
­ Nailur Author min Muntaqo Al Akhbar" karya Imam Asy Syaukani. J
­ Ami'ul Ulum Wa Al Hikam" karya Imam Ibnu Rajab Al hambali rahimahullah- .
­ Shahih Bukhori" karya Imam Bukhori –rahimahullah
­ Fathul Baari Syarh Shahih Al Bukhori" karya Imam Ibnu Hajar –rahimahullah
­ Shahih Muslim" karya Imam Muslim -rahimahullah-
­ Shahih Muslim Syarh An Nawawi oleh Imam Nawawi -rahimahullah- .
­ Sunan Abu Daud
­ Aunul Ma'bud Syarh Sunan Abu Daud oleh Al `Adzim Abadi.
­ Sunan At Tirmidzi
­ Tuhfatul Ahwadzi Syarah Sunan At Tirmidzi karya Al Mubarakfury.
­ Sunan An Nasa'I,
­ Sunan Ibnu Majah
­ Musnad Ahmad
­ Al fathur Rabbani karya As Sa'ati

4. Ilmu Tauhid (18 judul)
­ Ushul Tsalatsah karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab
­ Syarh Ushul Ats-Tsalastah dari karya Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin –rahimahullah
­ A'laamus Sunnah Al Mansyuroh "karya Hafidzh Al Hikami.
­ Lu'matul I'tiqod Al Hadi Al Mansyuroh" karya Imam Al Maqdisi
­ Syarahnya oleh Syaikh Abdulloh bin Jibrin.
­ At Tauhid karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
­ Fathul Majid Syarah Kitab Tauhid karya Syaikh Abdurrahman AluSyaikh rahimahullah-
­ Al Qoulul Mufid Syarh Kitabit Tauhid karya Syaikh Al Utsaimin rahimahullah- .
­ Al Qowaidul Mutsla fi Syarhi Asma'illah wa Shifatihil Husna karya Syaikh Al Utsaimin
­ Al Aqidah Al Washitiyyah karya Imam Ibnu Taimiyah -rahimahullah-
­ Syarahnya Syaikh Al Utsaimin
­ Syarah dari Syaikh DR khalil Harras,
­ Syaikh Sholih Alu Syaikh dan lainnya.
­ Al Aqidah At Tadmuriyyah karya Imam Ibnu Taimiyyah
­ Al Aqidatuth Thahawiyah karya Abu Ja'far Ath Thahawi
­ Penjelasannya oleh Ibnu Abi Al Izzi
­ As Sunnah karya Ibnu Buthathah
­ Ushul I'tiqod Ahlis Sunnah wal Jamaah karya Imam Al Lalikai –rahimahullah

5. Ilmu Fiqih (7 judul)
­ Ad Durrarul Bahiyah" karya Imam Asy Syaukani –rahimahullah
­ Fatawa Nurun alad Darbi" karya Syaikh Abdul Aziz bin Baaz
­ Syaikh Muhammad bin Shalih Al Ustaimin –rahimahakumullah
­ Al Mughni" karya Imam Ibnu Qudamah Al Maqdisi.
­ Fiqh muqorin (perbandingan madzhab)
­ Al Mughni" karya Imam Ibnu Qudamah
­ Al Majmu" "Syarahil Muhadzdzab" karya Imam An Nawawi –rahimahullah

6. Siroh Nabawiyyah (Biografi Rosululloh Sholallahu Alaihi Wassalam ) (4 judul)
­ Ar Rakhiqul Makhtum" Karya Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfury
­ Hadzal Habib ya Muhib"karya Syaikh Abu Bakar Al Jazairy –rahimahullah
­ As Siroh An Nabawiyyah" karya Imam Ibnu Katsir –rahimahullah
­ Zaadul Ma'ad karya Imam Ibnu Qoyyim Al Jauziyah –rahimahullah

7. Tarikh (Sejarah Islam) , Biografi Ulama (7 judul)
­ Shuwar min Hayaatis Shahabah
­ Shuwar min Hayaatit Tabi'in" keduanya karya Syaikh DR Abdurrahman Ra'fat Al Basya
­ Ar Riqqah wal Buka" karya Imam Ibnu Quda,ah –rahimahullah
­ Az Zuhd oleh Imam Ahmad –rahimahullah
­ Al Bidayah wa An Nihayah karya Imam Ibnu Katsir
­ Siyar A'lamin An Nubala karya Al Haidzh Adz Dzahabi -rahimahullah-
­ At Tarikh Baghdad karya Al Khatib Al Baghdadi -rahimahullah-

8. Pendidikan Keimanan (7 judul)
­ At Tibyan fi Adabi Hamlatil Qur'an karya Imam An Nawawi -rahimahullah-
­ Mukhtashor Minhail Qoshidin karya Ibnu Qudamah Al Maqdisi rahimahullah-
­ Istisyaq Nasim Al Unsy karya Imam Ibnul Jauzy -rahimahullah-
­ Al Jawaabul Kaafi liman saala anid Dawaaisy Syafii
­ Ad Daa wa Dawaa karya Imam Ibnu Qoyyim -rahimahullah-
­ At Takhwif minan Naar karya Imam Ibnu rajab,
­ Madaarijus Salikin karya Imam Ibnul Qoyyim d

Read More “PUSTAKA PRIBADI”  »»

Jumat, 27 Maret 2009

Training Spiritual

TRAINING- TRAINING LEADERSHIP, MOTIVASI, SDM DAN LAINNYA YANG BERNUANSA SPIRITUAL DAN MENGGUNAKAN AYAT-AYAT AL QURAN

Sekarang ini banyak kita lihat berkembangnya suatu fenomena dengan menjamurnya kegiatan training-training yang bernuansa spirutual Islami. Perkembangannya sungguh menakjubkan. Hanya dalam kurun waktu 8 – 10 tahun ini begitu banyak model maupun institusi penyelenggara training seperti ini.
Dengan teknologi marketing yang canggih dengan segera mereka mendapatkan pesertanya. Bahkan ada salah satu lembaga penyelenggaranya menyajikan gimmick marketing bahwa mantan peserta atau ”alumni” dapat kembali mengikuti training secara gratis. Dan ini suatu hal yang fantastis, karena ketika pertama kali ikut mereka membayar dengan harga yang tidak murah. Istilahnya disebut ”Recharging”.
Dan ketika para ”alumni ” ini seolah menjadi bagian dari ”keluarga” training ini, maka dengan tidak canggung lagi mereka akan mengajak saudara, kerabat, teman dan lainnya untuk ikut training tersebut. Tanpa disadari mereka sudah menjadi agen marketing melalui program marketing paling canggih yaitu ”word of mouth”

Bagaimana dengan kontennya ?
Kalau kita perhatikan sebenarnya jika training tersebut mengklaim bahwa trainingnya adalah menggali dan mendalami aspek spirutual dalam kegiatan sehari-hari atau dalam kegiatan manajemen atau yang lainnya. Tetapi coba lebih seksama lagi, toh Al Quran yang digunakan Al Quran yang sama, dan juga menggunakan Hadist-hadist Nabi (walaupun kadang-kadang hadist yang lemah atau tidak diyakini riwayat keasliannya). Ditambah lagi kutipan-kutipan filsafat dari Ghazali, atau Carnegie dan hasil penelitian lembaga sumber daya manusia. Hanya para trainer ini dilatih sedemikian rupa sehingga dapat menggugah dan memukau para peserta.
Jika kita baca tulisan tulisan Dr Aidh Al Qarni, kita temukan bahwa sang Doktor ini berhasil mengungkapkan betapa jalan pemikiran-pemikiran tentang kepribadian, motivasi, leadership, keilmuan semua ada dalam Al Quran. Dan beliau mengungkapkannya secara ilmiah, dalil-dalil yang jelas, pemahaman-pemahaman yang syar-i.
Sedangkan training-training tersebut mencampur adukan ayat-ayat Al Quran, Hadist-hadist dengan pemikiran yang berdasarkan akal dan atas kehendak sendiri. Sehingga timbul penafsiran-penafsiran yang tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh Al Quran dan Hadist. Bagaimana mereka seenaknya menyajikan Hadist lemah atau mentakwil sifat dan nama Alloh Azza wa Jalla.
Belum lagi dalam kegiatan yang mirip ibadah, seperti bersujud diluar kegiatan sholat, bershalawat dengan menyanyikan disembarang waktu dan untuk relaksasi, atau melantunkan Al Quran dengan nasyid-nasyid, menangis dan meraung memohon ampun kepada Alloh secara berjamaah dan sebagainya. Bukan cuma mengherankan apa yang mereka lakukan, tetapi mereka sudah menyimpang dalam ketentuan-ketentuan menjalankan ibadah.

Lantas Bagaimana dengan Hasilnya ?
Jika kita memperhatikan kesaksian atau ”testimoni” (mirip dengan istilah yang digunakan oleh Yahudi atau Nasrani) para mantan peserta, antara lain : ”........saya memperoleh hidayah dengan training ini.....” . atau ”........ saya memperoleh ketenangan setelah training ini........” dan sebagainya. Dan diberitahukan juga dalam testimoni tersebut adanya mantan peserta para penegak hukum, anggota legislatif, menteri, pejabat, artis, selebrity dan lainnya. Tentunya kita semua tahu apa yang terjadi diantara para penegak hukum, anggota legislatif, menteri, pejabat, artis, selebrity dan lainnya tersebut.
Kondisi kegiatan bisnis, ekonomi, pekerjaan memang menyebabkan terciptanya manusia sebagai makhluk sosial yang individualis dan kering secara spiritual. Mereka beragama Islam, tetapi mereka tidak kenal Al Quran, tidak kenal siapa Nabi Muhammad Salallohualaihiwasalam. Ketika mereka dihadapkan pada ayat-ayat Al Quran atau Hadist-hadist Nabi mereka akan terpukau, tercengan-cengang dan tergugah, sehingga mereka kan berkata ”.......oh ternyata ada di dalam Al Quran ......atau .......wah jadi selama ini saya keliru........ dan lainya. Sehingga merkea dengan segera mengatakan bahwa training ini memberikan pencerahan dan memberikan hidayah. ” Kalau tidak karena training ini saya akan tersesat, atau kalau tidak karena training ini saya tidak akan pernah memperoleh hidayah dan sebagainya. Allohuakbar.
Tidakkah mereka mengetahui ? Bahwa hidayah adalah hak Alloh, dan Alloh akan memberikan hidayahnya kepada siapa saja yang DIA kehendaki dan dimana saja dengan cara bagaimana saja, semua adalah rahasia Alloh Subhanawataala. Kalaulah mereka mendapat hidayah, apakah mereka menjadi ahli ibadah, selalu sholat berjamaah atau sholat tepat waktu. Lebih sering mengaji Al Quran, atau berdzikir. Apakah yang menteri jadi bertobat dan tidak korupsi ?, yang anggota legislatif jadi pejuang rakyat dan tidak lagi selingkuh ? yang penegak hukum menjadi anti pungli ? yang artis tidak buka-bukaan dan tidak kawin cerai ? Lantas dengan shalawat mereka apakah mereka menjadi mencintai Nabi ? Apakah dengan mencintai Nabi mereka jadi mengikuti Sunah Nabi ? Apakah mereka sudah tidak lagi menghindari, menselisihi bahkan mengejek sunah Nabi ?
Wallahuwaalam bissawab
Ditulis oleh seorang mantan peserta Training

Read More “Training Spiritual”  »»

Selasa, 17 Maret 2009

FACE BOOK
Dunia Baru,manfaat atau mudharat ?

Sekarang ini kelihatan di sekeliling kita dengan semakin murah dan mudahnya teknologi, orang-orang mulai keranjingan Situs Jejaring Sosial yang namanya Facebook. Mulai dari orang tua sampai anak-anak (dengan memalsukan data, karena ada batas umur untuk penggunanya), anak SD sampai dengan Program Doktoral, staff administrasi sampai Direktur, ibu rumah tangga maupun wanita karir, artis dan selebritis, tokoh agama maupun tokoh pluralis, pokoknya tidak terbatas, semuanya akan meluangkan waktu kehidupannya paling tidak 15 – 30 mnt di depan computer, handphone dan ehm tentunya BB, untuk sekedar updated status atau lihat-lihat photo dan lainnya.

Apakah ada ilmuwan atau ahli dalam bidang disiplin tertentu yang telah menyelidiki fenomena ini ? saya tidak pernah tahu secara persis. Sebagai orang awam dan secara awam coba kita lihat ; pertanda atau gejala apakah ini ? apa yang ada dibenak dan pikiran para pengguna ketika menjalankan aplikasi ini ? apakah aplikasi ini memiliki dampak terhadap penggunanya ? posotifkah ? atau negatifkah ?

Mungkin ( ini mungkin lho menurut saya……) jika ada penelitian dari bidang ilmu psikologi, atau social atau keagamaan atau politik atau keinformasian danseterusnya, hasilnya dapat digunakan untuk memperoleh gambaran seperti apakah masyarakat kita, atau apa yang diinginkan oleh kebanyakan mereka, atau ada yang dapat dimanfaatkan melalui kegiatan mereka. Seperti misalnya Obama yang sukses dengan terpilih sebagai Presiden, ditengarai ada juga sumbangan aplikasi ini. Sehingga banyak juga para Caleg di Indoensia yang juga ikutan nampang di Facebook. Atau iklan produk komersial, tidak diragukan lagi manfaatnya karena ditatap oleh jutaan pasang mata. Bertemu dengan teman lama, menambah teman baru yang datang dari seorang teman dan seterusnya. Dan manfaat lainnya silakan saja digagas dan diteliti.

Mungkin juga (masih mungkin menurut saya .......) justru yang terjadi adalah ada orang yang : melalaikan ibadahnya, lupa makan, jadi individualis, melalaikan pekerjaan kantor atau sekolah. Yang secara kasat mata kelihatan antara lain menjadi arena snobisme baru, photo diluar negeri, photo alumni sekolah bergengsi, photo kegiatan dengan para petinggi, updated status melalui perangkat canggih sehingga bisa di update dari sembarang tempat sambil memberitahu apa yang yang sedang dikerjakan.

Jadi apakah anda termasuk di dalam dunia baru ini ? Silahkan di coba. Karena agak tidak seimbang kalau kasih komentar tapi belum mencoba, minimal melihat-lihat sajalah.

Wassalam

Read More “ ”  »»

Rabu, 04 Maret 2009

SUDAHKAH KITA ?

Dalam salah satu hadist yang mashur Rasululloh pernah menyampaikan yang artinya :
….seorang yang beriman adalah orang bersyukur ketika mendapat kelapangan/nikmat dan bersabar ketika mendapat kesempitan/musibah……(rwh Muslim 8/125 Az-Zuhud) lalu ditambahkan oleh seorang Syaikhul Islam Ibn Qoyyim Al Jauziah : …. Segera bertaubat ketika melakukan kesalahan/dosa.
Segala puji hanya bagi Alloh Subhanawataala, salam dan sholawat semoga tetap tercurah bagi Nabi kita Rasululloh Salallohualihiwasalam. Sungguh suatu hadist yang luar biasa dan dalam penuh makna. Dengan ungkapan tersebut sejatinya kita dapat segera mengkaji diri kita apakah kita sudah beriman atau belum.
Coba kita lihat bersyukur. Bagaimana kita memahaminya ? Sudahkah kita bersyukur ketika pagi hari kita terbangun ternyata kita masih hidup dan bernapas. Ketika kita mulai sholat apakah kita benar-benar bersyukur atas segala nikmat yang kita peroleh sehingga kita beribadah benar-benar hanya kepada Alloh Azza wa Jalla?. Bagaimana dengan nikmat penglihatan kita pada pagi hari yang cerah ? Bagaimana dengan nikmat kaki dan tangan kita sehingga kita dapat bekerja mencari rizki yang disediakan oleh Alloh Taala ? Bagaimana dengan nikmat akal waras kita sehingga kita bisa menimba ilmu ? Bagaimana dengan nikmat badan kita yang sehat dan kuat ? Apakah sudah digunakan untuk beramal soleh ?
Lantas bagaimana cara kita bersyukur ?
Sudahkah kita bersyukur dengan lisan kita ? Paling tidak selalu mengucapkan Alhamdulillah ketika mendapatkan nikmat. Atau kita menjaga lisan kita dengan tetap mengeluarkan kata-kata yang diridhoi oleh Alloh Azza wa Jalla. Atau lebih lagi dengan senantiasa dzikrulloh, membaca Al Quran, sholat fardhu tepat waktu dan berjamaah, sholat malam, sholat sunnah. Meninggalkan dan menjauhi ghibah dan namimah, bergunjing dan mendengarkan gunjingan. Dan jika kita punya cukup ilmu dan kekuatan kita kan berdakwah, paling tidak dimulai dari keluarga.
Sudah kita bersyukur dengan badan kita ? Berzakat, bersedekah, saling tolong menolong dalam kesusahan, meringankan langkah kaki hanya untuk kegiatan beribadah dan amal sholeh serta meninggalkan tempat-tempat dan kegiatan maksiat.
Sudah kita bersyukur dengan hati kita ? Dengan hanya mengingat Alloh Subahanawataala dalam hati kita. Membersihkan hati sikap dan sifat sombong, riya, berbohong, iri, dengki, dan lainnya.
ALLOHU AKBAR, Sudahkah Kita ?
Selanjutnya kita kaji bersabar. Bagaimana kita memahaminya ? Kesabaran yang paling tinggi adalah pada saat awal ketika kita menerima musibah dengan penuh kesadaran tinggi dan rasa ridho dan ikhlas yang tulus kita menerima takdir Alloh Azza wa Jalla dengan lisan disertai ketetapan hati kita mengucapkan Innalillahi wa inna ilailhi rojiun.... Yakni manusia ridha dengan musibah yang menimpanya. Ia berpandangan bahwa ada dan tidaknya musibah sama saja baginya, sehingga adanya musibah tadi tidak memberatkannya. ia pun tidak merasa berat memikulnya. (lihat QS 2 : 153-156, 177) Dan merupakan tingkatan yang paling tinggi ialah ketika seseorang bersyukur atas musibah yang menimpanya karena ia memahami bahwa musibah ini menjadi sebab pengampunan kesalahan-kesalahannya bahkan mungkin malah menambah kebaikannya. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Tidaklah satu musibah menimpa seorang muslim kecuali dengannya Allah mengampuni dosa- dosanya sampai sebuah duripun yang menusuknya"
Jadi segera setelah kita memahaminya, sudahkah kita ?Bagaimana ketika kita marah-marah karena kita tidak menemukan barang yang kita cari ? Atau bagaimana kita marah marah ketika tersandung batu dijalan, bukan menyingkirkannya karena khawatir akan mencelakakan orang lain ? Atau kita marah marah ketika kita dapati anak kita malas belajar ? Atau yang lebih parah ada orang yang meraung-raung meratapi kehilangan orang yang dia cintai. Orang jadi berburuk sangka terhadap Alloh Azza wa Jalla. Dan celakanya hal seperti ini sering ditampilkan dalam sinetron sinetron di televisi. Ketika sang tokoh yang menjadi orang yang harus diberi simpati malah bertanya : ; Ya Tuhan mengapa kau timpakan cobaan ini pada hambamu ? Astaghfirulloh !
Sudah sewajarnya kita harus meluruskan kembali pemahaman kita. Kita wajib mengimani tentang qadha dan qadar kita baik yang buruk maupun kebaikan. Kita imani bahwa semua adalah kehendak Alloh Azza wa Jalla. Alloh Maha Tahu, mana yang baik untuk kita mana yang tidak baik untuk kita. Jadi hal yang wajib agar kita terus menerus mendekatkan diri kepadaNYA agar kita selalu dilindungi dari prasangka dan kesyirikan ridho atas semua ketentuanNYA. Menurut Rasululloh cobaan yang paling berat dialami oleh manusia adalah cobaan yang dialami oleh para Nabi dan Rasul Alloh. Jadi ketika kita mengalami musibah kita ukur kesabaran kita dengan kesabaran para Nabi dan Rasul Alloh, kita tidak sebanding ujung kuku sekalipun. Musibah yang menimpa kita hanya cobaan kecil dibanding cobaan para Nabi dan Rasul. Dan ketika kita beribadah segera kita ukur tingkatan ibadah kita dengan para Nabi dan Rasul atau dengan para ulama zuhud yang telah mendahului kita, kita lihat sirahnya, kitapun tidak sebanding pula dengan ujung kuku sekalipun. Dan ketika kita mengalami kesempitan dan musibah coba kita lihat kebawah, bahwa ada orang yang lebih malang dari kita. Wawllohuwaalam.
Jadi Sudahka Kita ?

Read More “ ”  »»

Senin, 16 Februari 2009

JUJUR

Jujur adalah kata yang sangat akrab ditelinga dan ingatan kita sudah tak terhitung penyair, penyanyi, penceramah, presenter yang sudah menyampaikan kata ini berikut arti dan pemahamannya masing-masing. Belum lagi dalam pendidikan baik formal maupun informal ketika guru-guru disekolah menyampaikan pendidikan akhlak maupun budi pekerti atau nasehat orang tua atau orang yang kita tuakan.
Mulai dari masa kanak-kanak, bersekolah, kependidikan tinggi, dalam pekerjaan maupun dalam bersosialisasi natar tetangga, antar teman maupun antar preman sekalipun, pasti ada kata kata juru yang terlontar.
Jika diminta pasti semua orang, anak-anak, remaja, orang tua, bapak , ibu dan tuan tuan sekalian pasti bisa menjelaskan apa arti kata jujur dan bagaimana mengamalkannya. Kecuali kalau orang sudah mulai hilang kewarasannya.
Namun coba simak kata kata ini “ kalau saya mau jujur pasti saya sudah ..........” atau ” wah Pak/Bu jujur saja saya Cuma pakai modal nggak ambil untung…… atau “Bagaimana sih Bapak/Ibu, jujur saja saya sudah menawar di toko sebelah……. Atau “ secara jujur dan terus terang saya jamin tidak akan ada kenaikan ……….” Dst dst dst.
Bagaimana dengan Pejabat yang korupsi, anggota legislative yang studi banding, aparat yang memakai narkoba, Ilmuwan yang punya ijazah palsu, agamawan yang tertangkap selingkuh, atau anak sekolah yang bolos, bapak yang meeting melulu, ibu yang arisan dan jalan-jalan melulu dst dst dst. APAKAH ADA BAU KEJUJURAN DIBALIK SEMUA ITU. Oops, siapa yang tahu ?
Jadi apa yang salah ?????? Ketika pengetahuan dan pemahaman kita tentang kejujuran berbanding terbalik dengan pengamalan kita !!!!!!!
Mau tahu kata kata apalagi yang bernasib sama ? Coba lihat denagn kata ADIL ? TANGGUNG JAWAB ? DISIPLIN ? ATURAN ? KEBENARAN ? atau ada yang punya kata kata yang lain ?
Kalau saja ada orang, badan, pemimpin, pengikut, presiden, menteri, anggota DPR, hakim , jaksa, aparat 10 % persen saja dari masing-masing memahami dan mengamalkan kata kata mulia tersebut, mungkin kita sudah bisa mengakhiri, kesenjangan sosial, kejahatan, korupsi, penyelewengan dan lain lainnya.
TETAPA SEMANGAT DAN OPTIMIS !!!!!!!

Read More “ ”  »»

 

Dark Side Blogger Template

Dark Side Blogger Template

Dark Side Blogger Template

Dark Side Blogger Template Copyright 2009 - ABDULLOH BLOG is proudly powered by Blogger.com Edited By Belajar SEO