Posts Subscribe to (PUT YOUR BLOG NAME HERE)Comments

Jumat, 27 Maret 2009

Training Spiritual

TRAINING- TRAINING LEADERSHIP, MOTIVASI, SDM DAN LAINNYA YANG BERNUANSA SPIRITUAL DAN MENGGUNAKAN AYAT-AYAT AL QURAN

Sekarang ini banyak kita lihat berkembangnya suatu fenomena dengan menjamurnya kegiatan training-training yang bernuansa spirutual Islami. Perkembangannya sungguh menakjubkan. Hanya dalam kurun waktu 8 – 10 tahun ini begitu banyak model maupun institusi penyelenggara training seperti ini.
Dengan teknologi marketing yang canggih dengan segera mereka mendapatkan pesertanya. Bahkan ada salah satu lembaga penyelenggaranya menyajikan gimmick marketing bahwa mantan peserta atau ”alumni” dapat kembali mengikuti training secara gratis. Dan ini suatu hal yang fantastis, karena ketika pertama kali ikut mereka membayar dengan harga yang tidak murah. Istilahnya disebut ”Recharging”.
Dan ketika para ”alumni ” ini seolah menjadi bagian dari ”keluarga” training ini, maka dengan tidak canggung lagi mereka akan mengajak saudara, kerabat, teman dan lainnya untuk ikut training tersebut. Tanpa disadari mereka sudah menjadi agen marketing melalui program marketing paling canggih yaitu ”word of mouth”

Bagaimana dengan kontennya ?
Kalau kita perhatikan sebenarnya jika training tersebut mengklaim bahwa trainingnya adalah menggali dan mendalami aspek spirutual dalam kegiatan sehari-hari atau dalam kegiatan manajemen atau yang lainnya. Tetapi coba lebih seksama lagi, toh Al Quran yang digunakan Al Quran yang sama, dan juga menggunakan Hadist-hadist Nabi (walaupun kadang-kadang hadist yang lemah atau tidak diyakini riwayat keasliannya). Ditambah lagi kutipan-kutipan filsafat dari Ghazali, atau Carnegie dan hasil penelitian lembaga sumber daya manusia. Hanya para trainer ini dilatih sedemikian rupa sehingga dapat menggugah dan memukau para peserta.
Jika kita baca tulisan tulisan Dr Aidh Al Qarni, kita temukan bahwa sang Doktor ini berhasil mengungkapkan betapa jalan pemikiran-pemikiran tentang kepribadian, motivasi, leadership, keilmuan semua ada dalam Al Quran. Dan beliau mengungkapkannya secara ilmiah, dalil-dalil yang jelas, pemahaman-pemahaman yang syar-i.
Sedangkan training-training tersebut mencampur adukan ayat-ayat Al Quran, Hadist-hadist dengan pemikiran yang berdasarkan akal dan atas kehendak sendiri. Sehingga timbul penafsiran-penafsiran yang tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh Al Quran dan Hadist. Bagaimana mereka seenaknya menyajikan Hadist lemah atau mentakwil sifat dan nama Alloh Azza wa Jalla.
Belum lagi dalam kegiatan yang mirip ibadah, seperti bersujud diluar kegiatan sholat, bershalawat dengan menyanyikan disembarang waktu dan untuk relaksasi, atau melantunkan Al Quran dengan nasyid-nasyid, menangis dan meraung memohon ampun kepada Alloh secara berjamaah dan sebagainya. Bukan cuma mengherankan apa yang mereka lakukan, tetapi mereka sudah menyimpang dalam ketentuan-ketentuan menjalankan ibadah.

Lantas Bagaimana dengan Hasilnya ?
Jika kita memperhatikan kesaksian atau ”testimoni” (mirip dengan istilah yang digunakan oleh Yahudi atau Nasrani) para mantan peserta, antara lain : ”........saya memperoleh hidayah dengan training ini.....” . atau ”........ saya memperoleh ketenangan setelah training ini........” dan sebagainya. Dan diberitahukan juga dalam testimoni tersebut adanya mantan peserta para penegak hukum, anggota legislatif, menteri, pejabat, artis, selebrity dan lainnya. Tentunya kita semua tahu apa yang terjadi diantara para penegak hukum, anggota legislatif, menteri, pejabat, artis, selebrity dan lainnya tersebut.
Kondisi kegiatan bisnis, ekonomi, pekerjaan memang menyebabkan terciptanya manusia sebagai makhluk sosial yang individualis dan kering secara spiritual. Mereka beragama Islam, tetapi mereka tidak kenal Al Quran, tidak kenal siapa Nabi Muhammad Salallohualaihiwasalam. Ketika mereka dihadapkan pada ayat-ayat Al Quran atau Hadist-hadist Nabi mereka akan terpukau, tercengan-cengang dan tergugah, sehingga mereka kan berkata ”.......oh ternyata ada di dalam Al Quran ......atau .......wah jadi selama ini saya keliru........ dan lainya. Sehingga merkea dengan segera mengatakan bahwa training ini memberikan pencerahan dan memberikan hidayah. ” Kalau tidak karena training ini saya akan tersesat, atau kalau tidak karena training ini saya tidak akan pernah memperoleh hidayah dan sebagainya. Allohuakbar.
Tidakkah mereka mengetahui ? Bahwa hidayah adalah hak Alloh, dan Alloh akan memberikan hidayahnya kepada siapa saja yang DIA kehendaki dan dimana saja dengan cara bagaimana saja, semua adalah rahasia Alloh Subhanawataala. Kalaulah mereka mendapat hidayah, apakah mereka menjadi ahli ibadah, selalu sholat berjamaah atau sholat tepat waktu. Lebih sering mengaji Al Quran, atau berdzikir. Apakah yang menteri jadi bertobat dan tidak korupsi ?, yang anggota legislatif jadi pejuang rakyat dan tidak lagi selingkuh ? yang penegak hukum menjadi anti pungli ? yang artis tidak buka-bukaan dan tidak kawin cerai ? Lantas dengan shalawat mereka apakah mereka menjadi mencintai Nabi ? Apakah dengan mencintai Nabi mereka jadi mengikuti Sunah Nabi ? Apakah mereka sudah tidak lagi menghindari, menselisihi bahkan mengejek sunah Nabi ?
Wallahuwaalam bissawab
Ditulis oleh seorang mantan peserta Training

Categories



Widget by Scrapur

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Kalau bukan tujuan komersial, apa lagi ? Who knows ? Apakah memang pantas ayat kitab suci jadi bahan komersial ?

Posting Komentar

 

Dark Side Blogger Template

Dark Side Blogger Template

Dark Side Blogger Template

Dark Side Blogger Template Copyright 2009 - ABDULLOH BLOG is proudly powered by Blogger.com Edited By Belajar SEO